Dan tibalah kami di Pangandaran…
Eit, kok langsung tiba saja tanpa ba bi bu…
Baiklah, mari kita flashback ke belakang (pemborosan
kata-kata, udah flashback, kebelakang pula)
N: Sebenarnya rencana ini sudah lama sekali kami rencanakan.
A :Sebenarnya rencana ini sudah lama sekali kami
rencanakan?
N: Iya, planing dari rencana ini.
A: Kamu ngomong apa sih, kok ribet amat bahasanya.
N: Suka-suka saya dong, saya yang nulis…
A: Baiklah, lanjutkan, aku gak akan banyak protes.
N: Jadi begini, jauh sebelum hari H, kami sudah punya
rencana untuk berlibur ke Green Canyon.
A: Green Canyon? Ke luar negeri maksud kamu? Emangnya banyak
duit?
N: Sssss……tttttt, gak usah dipotong dulu kenapa! Jangan
salah, Green Canyon bukan cuma ada di luar negeri, Indonesia juga punya Green
Canyon.
Sering kali kita mendengar sebuah ungkapan “Perkataan itu
adalah doa”. Ya benar. Makanya hati-hati dengan perkataanmu. Aku dan istri
(saat masih pacaran) pernah bercita-cita pengen liburan ke Green Canyon,
Pangandaran, akhirnya kesampaian setelah sekian lama.
Ceritanya...
Kami berangkat dari kediaman kami di Kebon Jeruk, Jakarta
Barat sekitar pukul 17.00 WIB, dan tiba di Depok pukul 19.00 WIB. Memang jalanan di Jakarta minta ampun dah macetnya. Awalnya kami ngincar bus menuju Pangandaran yang naik dari Terminal Depok, tapi ternyata kami terlambat, bus yang terakhir menuju Pangandaran berangkat satu jam yang lalu.
Tetap usaha…
Dari Depok, kami menuju Terminal Bus Kampung Rambutan, dan
ketemulah bus menuju Pangandaran…. Yeeee…. Kami berangkat sekitar pukul 21.00
WIB dengan menebus tiket seharga 85 ribu/orang. Dan tiba di Pangandaran
keesokan harinya. Usaha kami gak sia-sia.
Setibanya di Terminal Pangandaran, kami menyewa sebuah becak berikut abangnya untuk membantu kami mencari penginapan. Abang tukang becakpun mengarahkan kami ke
penginapan langganannya. Kami mendapat penginapan seharga 350 rb untuk 3 hari,
cukup murah bukan?
Penginapan kami letaknya tak jauh dari pinggir pantai Pangandaran.
Di sana kami menyewa sebuah motor seharga 250 rb untuk 3 hari juga. Menurut perhitungan, lebih menguntungkan sewa kendaraan daripada daripada.
Objek wisata pertama yang kami kunjungi adalah cagar alam di
pesisir pantai Pangandaran. Agar tidak tersesat menjelajahi cagar alam yang
lumayan luas ini, kami menyewa jasa seorang pemandu wisata (tour guide) 150 rb. Namanya Akang Adenk. Akang Adenk mengejak kami berkeliling sepuasnya.
Pintu masuk Cagar Alam |
Di cagar alam ini, kita bisa menjelajahi tempat-tempat yang
menarik, seperti goa-goa, situs-situs peninggalan purbakala, dan binatang-binatang
lucu. Ada rusa, landak, dan MONYET. Hati-hati dengan monyetnya, mereka sangat
agresif. Perbekalan makanan kami satu-satunya direnggut secara dingin (baca: sadis)
oleh ketua geng-nya. Sampai saat ini aku masih menaruh dendam padanya.
Bersama landak |
Bersama dia (rusa) |
Di bawah lindungan pohon |
Tak hanya itu, kami juga meyempatkan diri untuk
bersnorkeling di pantainya, meski tak sebagus snorkeling di Pulau Pari atau Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu, karena ombaknya lumayan
besar dan airnya asin :P. Sewa peralatan snorkeling 50 rb saja sampai puas.
Snorkeling |
Hari ke 2…
Tujuan utama kami ke sini adalah berenang body rafting di
Green Canyon. Sebelum berenang, kami survey lokasi dulu. Tempatnya lumayan jauh
dari tempat kami menginap. Setidaknya kami survey juga sambil jalan-jalan ke
sejumlah pantai yang ada di Pangandaran.
Pergi survey naik pesawat aja |
Bukan rekayasa digital |
Ternyata ada satu lagi tempat untuk body rafting di
Pangandaran, namanya Green Valey. Karena hari sudah sore, kami urungkan niat
untuk ke Green Canyon pada hari itu karena memang belum ada persiapan untuk
berenang di sana. Akhirnya kami Cuma melihat-lihat Green Valey yang kebetulan
letaknya lebih dekat dari penginapan.
Green Valey - Citumang |
Green Valey - Citumang |
Green Valey - Citumang |
Hari ke 3…
Kami nyampe juga di Green Canyon, dan menyewa guide serta
perlengkapan body rafting seharga 250 rb/orang. Paket yang diperoleh adalah
Transport, Body rafting, dan makan. Kami sangat menikmatinya…. Cita-cita yang
dulu sempat terucap akhirnya tercapai juga. Oh ya, kami sudah menikah dan ini
adalah bulan madu kami.
Lompat dari Batu Payung Green Canyon |
Batu Payung Green Canyon |
Hujan abadi Green Canyon |
Green Canyon |
Salah satu goa di Green Canyon |
Green Canyon |
Terimakasih sudah membaca kisah kami...
Pengalaman yg tak terlupakan. Siap untuk destinasi berikutnya...
BalasHapus