19 Juni 2010…
KAMI bertolak dari sekret Kapa (Kamuka Parwata – UI) pukul 06.00 wib. Berkat supir bus metromini yang mantan pembalap efwan, akhirnya kami sampai di pelabuhan Muara angke, Jakarta Utara, pukul 07.00 wib.
Kedatangan kami di pelabuhan Muara angke ternyata suda ditunggu-tunggu oleh sebuah kapal. Dengan ber 20 orang, kami menguasai lantai atas kapal yang mana kapal ini terdiri dari dua lantai. Kapal berbahan dasar kayu dan berkapasitas kira-kira 60 orang. Ongkos sekitar 35 ribu/orang.
Sekitar 3 jam mengarungi laut jawa, kapal kami bersandar sementara di pulau Tidung dan memuntahkan sebagian besar penumpangnya. Sisa penumpang kapal sedikit lagi, kami termasuk juga. Dengan sisa penumpang yang sedikit, kapten kapal memacu kencang kapalnya. Kami terombang-ambing di lautan luas, seperti naik kora-kora di Dufan tapi ini versi nyatanya. Kami semakin dekat ke tujuan kami, pulau Pramuka. Dan kapal kamipun bersandar di pelabuhannya.
pic. di dalam kapal menuju Pulau Pramuka |
Di pulau Pramuka, kami menginap di sebuah penginapan sederhana di tepi pantai. Rumah panggung kayu dan jendela kaca yang usang. Kasur-kasur digelar ala rumah Jepang. Tapi tujuan kami ke sini bukan untuk tidur, sayang. Sore ini kami isi dengan bermain remi dan outbond.
20 Juni 2010…
Agenda hari ini adalah snorkling, kegiatan yang paling ditunggu-tunggu oleh semua anggota yang ikut. Snorkling adalah acara inti kami. Setelah santap pagi, kami semua berkumpul tak jauh dari penginapan, tepatnya di basecamp snorkling tempat kami menyewa perlengkapan snorkling beserta guidenya.
pic. tim snorkeling
Kurang lebih 10 menit kami mendapat pengarahan dari pak guide mengenai snorkling. Dan yang paling aku ingat adalah kata-kata “makin cantik, makin berbahaya”. Ya, itulah fenomena yang ada di laut. Semakin cantik suatu benda yang ada di laut, maka akan semakin berbahaya. Cantiknya stonefish dan bulu babi bisa membuat demam tiga hari tiga malam.
Setelah mendengar pengarahan dan pembagian alat snorkling, kami menuju ke spot snorkling pertama. Terletak di tepi pantai sebuah pulau kecil. Airnya dangkal, cocok buat penyesuaian. Setelah mulai terbiasa, kamipun diajak pak guide ke spot ke dua. Berbeda dengan spot pertama, spot ke dua terletak di tengah laut, agak dalam dan view yang kami dapatpun lebih bagus. Aku banyak ketemu ikan-ikan cantik dan terumbu-terumbu karang yang keren. Ajib dah. Setelah lama bersnorkling ria, aku menyadari suatu hal, ternyata air laut itu asin.
21 Juni 2010…
Pic. Pemanasan sebelum snorkeling |
Seharian di laut kemarin masih terasa kurang, kamipun memutuskan untuk melaut lagi. Kali ini tepat di depan penginapan. Mulai dari bibir pantai sampai kira-kira satu kilometer ke tengah, airnya dangkal. Kamipun berjalan kaki sampai ke batas antara laut dangkal dan gelombang gede. Untung saja gak terinjak bulu babi.
NBL^^
akhirnya menyadari air laut asin, tapi ga menyadari tuh asin coz pepsi ikan sma pepsi gw dah.....hahahah.tp tenang gw cuma dikit koq.
BalasHapusDunia bawah air emang Ajib bel