13 Juni 2011

Employee Gathering at Citarik

Sabtu, 10 Juni 2011

Ini liburan kesekian kalinya saya bareng teman-teman kantor saya. Nama kantor saya PT. Metaphora. Saya saat itu masih kerja di sana sebagai Drafter (tukang gambar).

Bulan Juni ini katanya kantor lagi ulang tahun (bukan Cuma orang yang dirayain ultahnya, kantor juga bisa). Kantor saya mengadakan acara employee gathering. Sesuai dengan namanya, pesertanya kali ini adalah karyawan-karyawannya saja.
Pic. pas nyampe Caldera Resort

Hari sabtu itu kami berangkat dengan dua buah bus white horse ukuran sedang kapasitas lebih kurang 30 orang. Berangkat sekitar selesai sholat zuhur. Kami berangkat dikawal oleh sebuah mobil patroli Polisi agar kami bisa menerobos macet (baca: duit berkuasa).
Pic. menikmati welcome drink di saung
 Kami tiba di Caldera Resort di Citarik sekitar sehabis waktu ashar, kira-kira matahari sudah membentuk sudut 30 derajat dengan bumi. Tinggi bayangan sekitar 2 kali benda (gak penting).

Setibanya di sana, kami langsung menuju Restorannya (baca: saung makan) untuk menikmati welcome drink atau minuman selamat datang. Kamipun disambut hangat oleh mentor/panitia resort.
Pic. Makan malam di saung
Setelah berberes-beres dan mandi, malam harinya kami lanjutkan dengan dinner di saung makan lagi.

Setelah dinner itu, kami dikumpulkan di sebuah lapangan dekat saung makan tadi dan membentuk lingkaran mengelilingi api unggun. PERMAINANPUN DIMULAI.

Ada banyak permainan yang kami mainkan, tentunya dengan arahan mentor/panitia resort. Permainan pertama adalah “hujan rintik-rintik”. Cara melakukannya: peserta yang membentuk lingkaran disuruh menghadap kanan semua (dengan begitu seperti berbaris) dan dengan kedua telunjuk mencolok-colok punggung teman yang ada di depannya masing-masing saat perintah dari mentor/panitia dimulai.
Pic. permainan hujan rintik-rintik
Colokkan dipunggungpun semakin diperkeras ketika “hujan rintik-rintik” berubah menjadi “hujan lebat”, lagi-lagi sesuai perintah mentor/panitia. (kok kami mau-maunya dipermainkan).

Permainan kedua: “dabel-dabel dis det”, cara memainkannya: peserta diminta menjadi pasang-pasangan (2 orang), dan sambil bernyanyi juga melakukan gerakan-gerakan tertentu. Nyanyinya seperti ini:

Dabel dabel dis dis

Dabel dabel det det

Dabel dis, dabel det

Dabel dabel, dis det

Pic. Permainan dabel dis ded

Permainan “dabel-dabel dis det” ini tak jelas apa maksud dan tujuannya.
Pic. permainan bulan kuncup

Permainan ketiga: “bulan, bintang, kuncup” dan cara memainkannya: saat mentor mengatakan “bulan”, tangan kanan menengadah ke samping seperti orang meminta sesuatu, saat mentor bilang “bintang”, telunjuk tangan kiri dicelupkan ke telapak tangan teman yang ada di sebelah kita, dan saat mentor mengatakan “kuncup”, maka tangan kanan kita harus menangkap tangan teman yang dicelupkan ke tangan kita sekaligus kita harus waspada tangan kiri kita agar tidak tertangkap. Yang tertangkap diberi hukuman.
Pic. Permainan ram tam tam

Permainan keempat: “ram tam tam” cara memainkannya: hampir sama seperti permainan kedua, melakukan gerakan dengan nyanyian-nyanyian ANEH yang gak tau artinya apa. Tapsi sekali lagi, kami mau-mau saja melakukannya. Nyanyiannya seperti nyanyian memanggil setan:
“Ram tam tam, ram tam tam

Guli guli guli guli ram tam tam

Ram tam tam, ram tam tam

Guli guli guli guli ram tam tam

Metaphoooooooraaaaa, Metaphoooooooraaaaa

Guli guli guli guli ram tam tam”

Dan permainan malam itu ditutp dengan pembakaran api unggun.
Pic. Berkumpul mengelilingi api unggun
 Minggu, 11 Juni 2011

Sekitar jam 06.30 kami sudah dibangunkan, kebetulan udara di sini masih segar dan alami, kandungan oksigennya masih lebih banyak. Kamipun dikumpulkan seperti tadi malam (masih di lapangan yang sama) untuk melakukan senam pagi. Sekitar 98 persen peserta yang senam, belum mandi pagi. Ada wejangan kuno mengatakan: “kalau mau membuktikan seorang wanita itu cantik alami atau polesan, maka lihatlah dia ketika baru bangun pagi dan belum mandi” dan terbukti, wanita-wanita kantor saya …………..
Pic. Wanita Metaphora

Pic. Pemanasan

Setelah senam pagi, kami melanjutkan permainan-permainan kecil di sana. Diantaranya adalah permainan:

“I wanna be ur fren a little bit more”, “patung pancoran, traffic light, dan bunga”, “tupai, penebang dan kebakaran” dan ditutup dengan lagu “potong bebek angsa” yang MENYIKSA. Pokoknya hari itu sampai lemes dan parno dengan kata-kata “LINGKARAN”.

Setelah permainan-permainan yang melelahkan itu, kamipun sarapan dan dibriefing soal “arung jeram/rafting” oleh mentor rafting Caldera, karena acara kami selanjutnya adalah rafting mengarungi sungai Citarik.

Kronologisnya:
Pic. Persiapan rafting
 Dari resort, setelah mengenakan perlengkapan masing-masing (helm, pelampung dan bawa dayung), kami diangkut menggunakan mobil pick up ke starting point pengarungan, sekitar 10 menit perjalanan. Di sana, perahu-perahu karet sudah menunggu kami. Sebelumnya, kami udah dibagi menjadi beberapa kelompok (satu kelompok berisi empat orang, dan masing-masing kelompok sudah dikasi tau siapa skippernya (pemandu arung jeram). Dan pengarunganpun DIMULAI.
Pic. Berangkat menuju starting point
 Tak banyak yang bisa diceritakan selama pengarungan, gitu-gitu aja. Istilahnya: “flow like water”, mengalir seperti air. Jeramnyapun kurang menantang. Ini cocok untuk anak-anak kelas teka. Wekekeke J. Dan pengarungan diakhiri dengan selamat.
Pic. Mengarungi Citarik
 Setelah puas mengarungi sungai Citarik, permainan paint ball (terjemahan suka-suka: bola lukis) sudah menunggu kami di seberang sungai. Saya kena headshot (tertembak di kepala) sekali dan itu langsung mati. Walaupun tim kami tidak menang, tapi saya puas karena telah membunuh musuh bebuyutan saya (teman disamping meja kerja wahyu). Dan setelah main tembak-tembakan, kami menyeberangi sungai dengan tali baja (flying fox). 
Pic. Pengarahan paint ball

Pic. Tentara Afganistan

Pic. Pebi in Flying fox
 
 Dan tibalah malam hari : ACARA PUNCAK, pentas orgen tunggal artis kampung tetangga. Disertai juga pengumuman pemengang lomba foto dan desain arsitektur.

Pic. Pak Supri mabok
Pic. Pak Dhici menyerah
Sekian, lebih dan kurang mohon maaf. Terimakasih...

1 komentar:

  1. Pengalaman yang mengesankan. Mencoba berbagai macam wahana alam bersama teman-teman Metaphora solusi global.

    BalasHapus

Terimakasih sudah meninggalkan komentar.